UJI KINERJA ALAT PENGERING LORONG BERBANTUAN POMPA KALOR UNTUK MENGERINGKAN BIJI KAKAO
DOI:
https://doi.org/10.21063/jtm.2013.v3.i1.14-19Kata Kunci:
Pengering lorong, pompa kalor, energy surya, kakaoAbstrak
Indonesia merupakan produsen kakao terbesar ketiga di dunia setelah negara Pantai Gading dan Ghana. Sumatera Barat termasuk diantara daerah penghasil kakao terbanyak di Indonesia dan merupakan sentra pengembangan tanaman kakao untuk Wilayah Barat Indonesia. Hasil biji kakao kering Sumatera Barat diekspor mempunyai nilai jual yang rendah jika dibandingkan dengan biji kakao kering yang diekspor negara lain, hal ini dikarenakan oleh kualitas yang rendah. Penyebab rendahnya kualitas biji kakao kering yang dihasilkan Sumatera Barat adalah: Biji kakao tidak difermentasi terlebih dahulu oleh petani sebelum dikeringkan dan juga biji kakao dikeringkan secara langsung dibawah sinaran matahari. Disamping itu pengeringan secara langsung dibawah sinaran matahari memerlukan waktu yang lama. Sebuah alat pengering lorong berbantuan pompa kalor telah dibangun dan diuji di Institut Teknologi Padang, pada pengujian ini telah dikeringkan biji kakao yang telah difermentasi sebanyak 50 kg dari kadar air awal 67% basis basah sehingga kadar air akhir 7,5% basis basah selama tiga hari dengan rata-rata intensitas matahari 576,8 W/m2 , temperatur dan relative humidity udara di ruang pengering 53,4o C dan 26,9%. Efisiensi rata-rata alat pengering diperoleh 38%, sedangkan efisiensi maksimum dicapai sebanyak 61%. Waktu pengeringan alat ini lebih cepat dan kualitas hasil pengeringan lebih baik jika dibandingkan dengan mengeringkan secara langsung di bawah sinaran matahari.
Referensi
Dirjen Perkebunan, 2007. Statistik Perkebunan Indonesia. Direktorat Jenderal Perkebunan Indonesia. Jakarta.
Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat. 2009. Data Statistik 2008. Statistik Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2008. Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat, Padang.
Goenadi. H.D., B. Baon, Herman, dan A. Purwoto. 2005. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kakao di Indonesia. Badan Litbang Pertanian. 27 hlm.
Surachman H, Fachrudin D, Sutopo, dan Sumarsono M. 2008. Pengembangan dan pengujian kinerja termal pengering lorong hibrid energi surya-biomassa terpadu. J. Sains dan Teknologi Indonesia 10(3) 157- 164.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.